Rasakan sejuknya lautku
Kembalilah ke pelukan ombak
Bersama kau selami dalamnya tangisan hujan pada samudra
Mengapa tidak kau campakkan siang dan pagi??
Lalu tebarkan sayangmu sedalam lautan . . .
Pada senyap angin dan raungan bahasa malam
Sekarang . . .
Kemana kau akan bernaung?
Duka terlewat dahaga
Pada gempita kelap-kelip rona senja
Tidak kau lihat semua keajaiban nyata
Hanya merunduk . . .
Menghirup sepoi nelangsa . . .
Yang kau cari . . .
Sebenarnya ada pada bentang para pendusta itu
Mengapa tidak kau penggal kepala mereka??
Untuk kau persembahkan pada malammu
Nyalimu tidak lebih dari keringnya tanah lahirmu . . .
Sesaknya nafas rakyatmu . . .
Ketukkan jantung mereka yang lemah
Seandainya kau bisa rasakan itu . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar