Laju bunyi jangkrik
mengisi setiap relung kosong
jiwa-jiwa merindukan sujudnya bintang dan bulan
derai pilu tabir menguntit dari belakang
mata-mata dari langit
mengawasi setiap jalannya hidup nan sarkas
resapi hela demi helanya kepenatan
bersandar pada dinding bambu
kembali meresapi hela demi hela kepenatan
tidak merasa sendi-sendi ini
terhadap panggilan roh-roh hampa
yang menguliti kemanusiaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar