Senin, 21 September 2009

Disaksikan bulan [1]

Laju bunyi jangkrik
mengisi setiap relung kosong
jiwa-jiwa merindukan sujudnya bintang dan bulan

derai pilu tabir menguntit dari belakang
mata-mata dari langit
mengawasi setiap jalannya hidup nan sarkas
resapi hela demi helanya kepenatan

bersandar pada dinding bambu
kembali meresapi hela demi hela kepenatan
tidak merasa sendi-sendi ini
terhadap panggilan roh-roh hampa
yang menguliti kemanusiaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar